CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL, Hasrat-Bispak40 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih mau bermalas-malasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Adakalanya saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terlintas momen dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai kembali pada kelasku, serta yang sangat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur lantaran dia mengetahui saya kelelahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan lantaran belajar sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menempuh ini hari yang entahlah dapat memberi warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya udah istirahat semalam tanpa problem, juga saya udah tidur lebih cepat sehabis terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memastikan untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar resah, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu jika saya tidak kenakan celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

Terkadang saya meratap, sewaktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Juga sekarang saya baru rasakan jika otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali bisa saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengetahui satu perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi sudah rusuh gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan seluruh lembar baju yang bakal kukenakan serta handukku, saya mengancing pintu walau saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh kalaupun saya harus mandi tanpa ada menggembok pintu kamar mandi, serta saya tak mau kalaupun saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Sesudah usai, saya lekas keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… kalaupun kedepannya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berbicara pada bayang-bayang diriku dalam cermin, dan saat ini hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan pakaian serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya periksa beberapa buku yang ada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggal serta gak lupa saya masukkan telpon selulerku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap untuk beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, saat tiba-tiba saya dengar telpon selulerku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari hpku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat dan tidak letih.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat serta telah tidak penat. Saya puas sekali lantaran saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Sehabis saya menaruh smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai dilihat rapi serta cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya mau tampak lebih elok serta menarik di depan Andy, serta saya memulaskan lip gloss seperlunya di bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari melihati diriku di cermin pastikan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Selanjutnya saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki namun juga sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku seperti berikut, biarpun bila lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu mustahil diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari umumnya, sebab tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi nampak tak menarik untuk Andy. Secara sekejap saya menuntaskan sarapanku, dan sehabis membasuh tangan serta mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya lihat pak Berbudiin sedang mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap menyudahi kerjanya, dan dia menatapku seperti baru pertamanya melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang awal mulanya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sekalian terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengen pergi sekolah nih", saya berujar di pak Berbudiin sembari menunjuk lap masih yang ada pada atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia lakukan itu sekalian selalu menatapku. Waktu saya memandang seputar, saya menyaksikan Wawan dan Suwito pula punya sikap sama, mereka selalu mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya berencana menyentak dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha selalu menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

"Eh eh… kalian pengin apa? Gak! Tak mau!!", mengetahui apa yang bisa dilaksanakan oleh pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengamankan pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun biar mereka dapat dengar jawabanku yang tentu kuusahakan buat bikin mereka bertambah geram.

"Mari non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tidak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling menuju mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengayalkan apa yang bisa terjadi jika saat ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran didesak layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Sesudah seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sekejap, selanjutnya mereka berserah  dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku baru saja mereka gunakan serta menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta sewaktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka mesti memberikan pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai mereka kaget dan semuanya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku dilihat bersungut sungut sembari membuka pintu garasi dan pula pintu gerbang, sedang Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meskipun saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu dengan langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama-sama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidak ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bakal mereka lakukan padaku seusai semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya betul-betul mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut mengandaikan perbudakan apakah yang harus kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruh, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin pikirkan apa yang hendak terjadi dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku sekarang ini cuman ada satu perihal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan istimewa cuman untuk Andy. Saya ingin Andy betul-betul suka padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi sewaktu saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat waktu saya lihat Andy baru turun dari mobilnya. Serta saat saya menyaksikan tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, serta saya puas sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

Saya gak ingin mimpi elokku ini lesap demikian saja, karena itu saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengetahui kalaupun ini merupakan adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan jika parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku makin terlena di saat saya menyaksikan muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy terus menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya puas kamu sudah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan gembira.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan kalimat Andy barusan itu merupakan penghormatan dari Andy bila saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, ujaran Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali kalaupun Andy sukai padaku, dilihat dari sikapnya yang terus salah tingkah sebagai berikut serta kalimat Andy barusan tunjukkan jika Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pula kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta saat dia mengusung parasnya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak meyakini, tetapi saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kata-kata apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan saat pagi ini hari saya memperoleh angan-angan yang elok. Dan saya benar-benar berbahagia di saat Andy terus mengambil langkah di sampingku, walau Andy yang kadang-kadang melihat dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang dan puas, biarpun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta saat ini kami berdua saling diam sekalian terus mengambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi waktu saya memandang Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian selalu mengambil langkah untuk duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastilah dirayu dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SINTAL

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada momen spesial, disamping Jenny yang repot menarik serta mengejekku perihal Andy, pun Sherly yang turut jadi parah kondisi pada waktu kami kumpul di kantin saat jam istirahat pertama serta, namun juga saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan jika umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindari atau tersenyum malu, meskipun hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini telah keluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang dan serahkan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sesuai ini, namun saya menurut saja di saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama